A. PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Menurut rancangan awal rencana pembangunan jangka panjang nasional tahn 2005-2025, pembangunan ekonomi adalah kemampuan ekonomi untuk tumbuh yang cukup tinggi, berkelanjutan, mampu meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat luas, serta berdaya asing tinggi didukung oleh penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi didalam mengembangkan sumber daya pembangunan.
Tujuan pembangunan ekonomi adalah kenaikan pendapatan, perbaikan kondisi diluar aspek ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, yaitu:
• Pembangunan sebagai suatu proes
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
• Pembangunan sebagai sesuatu usaha untuk meningkatkan pedapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
• Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:
a) Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam atau faktor produksi alam merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan ekonomi. Jika suatu negara memiliki sumber daya alam yang memadai dan kemudian dikelola dengan baik, tentu akan menghasilkan PDB (Produk Domestik Bruto) yang tinggi, yang diharapkan akan meningkatkan pembangunan ekonomi.
b) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dan mampu mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan ekonomi. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting, karena dalam proses produksi manusia mempunyai peran sebagai tenaga kerja sekaligus sebagai pengusaha yang bertugas mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Selain itu, manusia pula yang berperan menciptakan teknologi baru yang lebih modern untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil produksi.
c) Modal
Apabila suat negara ingin meningkatkan pembangunan ekonomi tentu memerlukan modal, baik modal barang maupun modal uang. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, jumlah modal yang terbatas menjadi masalah.
d) Teknologi
Semakin tinggi tingkat teknologi yang dikuasai suatu negara akan mempermudah negara yang bersangkutan dalam mengolah SDA yang dimiliki dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi.
3. Idikator Utama Dalam Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Ada 3 indikator utama dalam keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu:
1) Indikator Moneter
Antara lain:
a. Pendapatan Perkapita
Adalah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi peduduk suatu negara.
Kelemahannya: ketidakmampuan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh.
b. Kesejahteraan Ekonomi Bersih (NEC)
Adalah indikator pembangunan yang meyempurnakan metode perhitungan GNP dengan koreksi positif dan koreksi negatif.
2) Indikator Non-moneter (berkaitan dengan kehidupan masyarakat)
Antara lain:
a. Indikator Sosial
Antara lain mencangkup: indikator tingkat harapan hidup, konsumsi protein hewani perkapita, presentase anak-anak yang belajar disekolah dasar dan menengah kejuruan, jumlah surat kabar, telepon dan radio, dan konsumsi energi perkapita.
b. Indeks Kualitas Hidup (IKH) atau (PQLI)
Diperkenalkan oleh Morris D. Morris. Antara lain mencangkup: indikator tingkat harapan hidup, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf.
3) Indikator Campuran
Antara lain:
a. Indikator Susenas Inti
Adalah indikator kesejahteraan yang dikembangkan oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 1992.
Antara lain mencakup aspek: aspek pendidikan, kesejahteraan, perumahan, angkatan kerja, keluarga berencana dan fertilitas, ekonomi, kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa.
b. Indeks Pembangunan Manusia
Antara lain mencangkup: indikator tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf dan pendapatan riil perkapita yang dihitung berdasarkan paritas daya beli atau keseimbangan kemampuan berbelanja.
4. Masalah-Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
Masalah dan hambatan pembangunan ekonomi d negara berkembang adalah sebagai berikut:
a) Laju pertambahan penduduk yang tinggi.
Terdapat dua ciri penting yang berdampak buruk pada usaha pembangunan, yaitu jumlah penduduk negara yang relatif besar, dan tingkat perkembangan penduduk yang sangat besar.
b) Taraf hidup yang rendah.
Taraf hidup dapat dinilai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini tampak dari pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang memenuhi syarat, kesehatan yang buruk, pendidikan yang rendah, angka kematian yang tinggi, dan sebagainya.
c) Pertanian Tradisional.
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini mempunyai produktivitas rendah da mengakibatkan pedapatan para petani berada pada tingkat subsisten (hidupnya secara pas-pasan).
d) Produktivitas yang rendah.
Produktivitas yang rendah berarti kemampuan berproduksi para tenaga kerja di berbagai pekerjaan sangat rendah.
e) Kekurangan modal dan tenaga ahli.
Pada umumnya, dinegara berkembang masih memerlukan modal dan investasi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan kekurangan tenaga ahli disegala bidang membuat pembangunan ekonomi kurang berjalan dengan lancar.
5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi
a) Kebijakan pembangunan ekonomi
Kebijakan pembangunan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan dibidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemeritah. Tujuan dibuatnya kebijakan pembangunan ekonomi adakah untuk meningkakan taraf hidup atau tingkat kesejahteran masyarakat. Selain kebijakan pembangunan ekonomi diperlukan juga kebijakan nonekonomi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan pembangunan ekonomi dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Kebijakan Mikro
Kebijakan mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan diwilayah mana perusahaan yang bersangkutan beroperasi.
b. Kebijakan Meso
Kebijakan meso dibagi menjadi dua arti yaitu:
1. kebijakan ekonomi meso dalam arti sektoral adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditujukan pada sektor-sektor tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan kebijakan sendiri, yang bisa sama atau berbeda untuk sektornya. Kebijakan ini mencangkup keuangan, distribusi, produksi, tata niaga, sistem pengadaan bahan baku, ketenagakerjaan, termasuk sistem penggajian, investasi, jaminan sosial bagi pekerja, dan sebagainya.
2. Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah kebijakan ekonomi yang ditunjukkan pada wilayah tertentu. Misalnya, kebijakan industri regional dikawasan timur Indonesia (KTI) yang mencangkup kebijakan industri regional, kebijakan investasi regional, kebijakan fiskal regional, kebijakan pembangunan infrastruktur regional,kebijakan pendapatan dan pengeluaran pemerintah daerah, kebijakan distribusi pendapatan regional, kebijakan pendapatan, kebijakan perdagangan regional, dan sebagainya. Kebijakan ekonomi regional bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
c. Kebijakan Makro
Kebijakan ini mencangkup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (kebijakan moneter). Kebijakan makro ini bisa memengaruhi kebijakan meso (sektoral atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah, dan intervensi langsung dipasar valuta untuk memengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas (valuta asing).
b) Strategi Pembangunan Ekonomi
Beberapa strategi pembangunan ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Strategi pertumbuhan
Strategi ini akan terpusat pada upaya pembentukan modal, dan bagaimana menanamnya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2. Strategi pembangunan dengan pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, yaitu penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu.
3. Strategi ketergantungan
Karena ketidaksempurnaan strategi pertama dankedua muncullah strategi ketergantungan pada tahun 1965, teori ini menjelaskan tentang dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara berkembang, kemiskinan ini disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak atau negara lain maka dari itu suatu negara harus mengarahkan upaya pembangunan ekonomiya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan pada pihak atau negara lain. Langkah yang dapat ditempuh yaitu dengan meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.
4. Strategi berwawasan
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya atau maju. Menurut mereka kurang mempunyai daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan atau pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1976, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
6. Masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi:
1.) Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
2.) Pengangguran.
3.) Tingkat inflasi yang tinggi.
4.) Kerusakan sumber daya alam.
PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses naiknya output perkapita yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama dan terus menerus yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika terjadi peningkatan Gross National Product riil di negara tersebut.
TEORI TEORI Pertumbuhan Ekonomi
TEORI KLASIK
1. Teori Adam Smith
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :
(a) pertumbuhan output, meliputi : sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal.
(b) pertumbuhan penduduk, menentukan luas pasar dan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi
2. David Ricardo
Dua faktor yang mempengaruhi, yaitu :
(a) terbatasnya luas tanah
(b) pertumbuhan penduduk.
Toeri ini dikenal dengan nama The Low of Diminishing Returns. Maka untuk keluar dari kondisi semakin menurunnya pertambahan produksi diperlukan penambahan faktor modal dan pemanfaatan kemajuan teknologi, karena unsur sumber daya alam sulit untuk dikembangkan.
TEORI NEOKLASIK
1. Joseph A. Schumpeter, ia berpendapat bahwa proses pertumbuhan ekonomi melalui inovasi yang dilakukan oleh para wirauahawan.
2. Robert Solow, berpendapat pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertumbuhan penyediaan faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.
TEORI NEOKEYNES
Dipelopori oleh Roy F. Harrod dan Evsey D. Donnar yang merupakan penyempurnaan teori dari John Maynard Keynes, mereka menyebutkan adanya pengaruh investasi pada permintaan agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi.
TEORI WALT WHITMAN ROSTOW
Pembangunan ekonomi melalui 5 tahapan, yaitu:
(1) Masyarakat tradisional
(2) Prakondisi untuk lepas landas
(3) Lepas landas
(4) Menuju kedewasaan
(5) Era konsumsi tinggi
TEORI KARL BUCHER
Perkembangan ekonomi melalui 4 tahapan, yaitu:
(1) Produksi untuk kebutuhan sendiri [rumah tangga tertutup]
(2) Perekonomian sebagai perluasan pertukaran produk [rumah tangga kota]
(3) Perekonomian nasional [rumah tangga negara] dan
(4) Perdagangan antar negara [rumah tangga dunia]
Untuk memperjelas perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi perhatikan tabel berikut:
Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
a. Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa. a Peningkatan kualitas hasil produksi.
b. Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke tahun dan memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil daripada kenaikan jumlah penduduk. b Kenaikan jumlah GNP persentasenya lebih besar daripada jumlah penduduk.
c. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai dengan perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK. c Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai dengan perubahan struktur ekonomi dari tradisional menjadi modern serta ditandai dengan perkembangan IPTEK.
d. Kenaikan GNP tidak disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan. d Kenaikan GNP disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pendapatan, dan pertumbuhan jumlah penduduk.
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain sebagai berikut:
a. Akumulasi modal
Yang termasuk dalam akumulasi modal adalah semua investasi baru yang berwujud tanah, peralatan fisik, dan sumber daya manusia.
Akumulasi modal akan terjadi jika ada sebagian dari pendapatan sekarang ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar pendapatan di masa datang.
b. Tenaga kerja
Hingga saat ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja masuh merupakan faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu negara itu menambah jumlah produksi. Dengan demikian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
c. Teknologi
Teknologi juga berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. Kemajuan ekonomi diberbagai negar terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi.
Berikut ini beberapa pengaruh kemajuan teknologi bagi pertumbuhan ekonomi.
Mempertinggi efisiensi produksi suatu barang dan jasa.
Menciptakan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya.
Meningkatkan mutu barang-barang yang diproduksikan.
d. Uang
Dalam perekonomian modern, uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia. Makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yag dihasilkan. Tetapi dengan jumlah uang yang sama, dapat dihasilkan output yang lebih besae jika penggunaannya efisien.
e. Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian moder, terutama bagi perekonomian yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
f. Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah seorang yang mampu dan berani untuk mengambil risiko dalam melakukan suatu usaha guna memperoleh keuntungan. Perana kewirausahaan dalam memajukan perekonomian telah terbukti dari masa ke masa. Kewirausahaan dalam melakukan investasi akan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan output nasional, dan meningkatkan penerimaan negara berupa pajak.
g. Informasi
Syarat pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna dan seimbang. Semakin banyak, semakin benar, dan semakin seimbang arus informasi, para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik.
h. Pajak
Pajak adalah sumber penerimaan negara yang utama, yang digunakan untuk membelanjai semua kegiatan pemerintah, misalnya pembangunan proyek-proyek pemerintah. Dengan pembangunan proyek tersebut dimaksudkan dapat meningkatkan produk dan jasa negara sehingga bisa memicu pertumbuhan ekonomi.
3. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Mengingat penghitungan jumlah produksi barang dan jasa sangat sulit, maka angka yang digunakan untuk menaksir perubahan output (barang dan jasa) adalah nilai uang (moneter), yang tercermin dalam nilai PDB (Produk Domestik Bruto). Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga atau inflasi telah dihilangkan.
Penghitungan atau pengukuran pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan setiap saat karena pengumpulan data PDB sangat sulit dlakukan. Pada umumnya penghitungannya dilakukan dalam kurun waktu triwulanan an tahunan. Cara menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Gt : pertumbuhan ekonomi periode t (triwulan atau tahunan)
PDBt : produk domestic bruto periode t (berdasarkan harga konstan)
PDB t-1 : PDB satu periode sebelumnya
Jika interval waktunya lebih dari satu periode, perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi dapat menggunakan persamaan eksponesial yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
PDBt : PDB periode t
PDB0 : PDB periode awal
r : tingkat pertumbuhan
t : jarak periode